Langsung ke konten utama

semester 2 done!

Dengan berakhirnya masa KRS (yang ternyata kabarnya di perpanjang) berarti usai sudah semester 2 yang telah saya lalui selama 6 bulan ini. Belum sepenuhnya selesai mungkin, karena sampai saya posting ini ada 2 nilai saya yang belum keluar yaitu Penginderaan Jauh Dasar (teori) dan Geografi Pedesaan. Yang pasti saya sangat berharap banyak pada kedua mata kuliah ini.



Semester dua.
Bagaimana nasip saya di semester ini?
Saya bersyukur dengan pencapaian saya di semester ini, apapun itu.
Berbicara tentang Indeks Prestasi. Bagaimana nasip IP saya?  Apa yang ada di transkip nilai dan kartu hasil studi saya itu cukup saya, orangtua, Allah , dan DPA  yang tau. Selebihnya? Silahkan tebak sendiri.

Perkara IP saya naik atau turun, biarlah itu menjadi rahasia. Tidak perlu kan dunia tau?
Kalau semisal IP saya turun, apakah saya harus terus meratapinya dengan membuat status-status menyedihkan di facebook ? Apakah saya harus terlihat sebegitu menyedihkannya?
Itu merupakan pertanyaan retoris yang tidak perlu di jawab. Tentu, saya tidak ingin terlihat menyedihkan walau mungkin sebenarnya nilai saya sangat menyedihkan?

Semester dua ini jauh lebih berliku dan terjal dari semester 1. Itu opini saya sih, entah yang lain. Jika menelisik ke belakang, sudah barang pasti saya akan mengatakan bahwa semester ini saya jauh dari kata maksimal. Sekali lagi, saya bersyukur dengan apa yang saya peroleh di semester ini. Beberapa kejutan saya dapatkan pada semester ini dan membuat saya semakin sadar bahwa kuasa Allah SWT begitu luar biasa terhadap saya.



Di semester selanjutnya, saya bertekat untuk lebih baik karena saya yakin, kuliah akan semakin berliku - terjal - naik turun - dan berkelok. Untuk itu, saya telah saya merumuskan beberapa "dosa" dan kesalahan saya di semester ini. Ini murni bagi saya sendiri, bukan yang lain. Harapannya ini menjadi alarm bagi diri saya sendiri..

1. Bangun tidur, subuh. Tidak tidur lagi sih, tapi bukannya belajar saya malah twitteran atau internetan. Padahal pengalaman membuktikan, waktu-waktu itu seharusnya menjadi waktu ideal saya belajar (saya adalah orang yang sangat morning person, jadi jangan kaget kalau jam delapan saya sudah tidur dan bangun pukul 2/3 pagi).
2. Suka begadang. Semester ini saya sering pulang malam. Tidak masalah memang, karena dari SMA saya juga sering begitu. Hanya saja, dulu waktu SMA kalau pulang malam capek ya langsung tidur biar paginya fresh dan bisa "menganti" waktu belajar, tapi sekarang? Udah pulang malem, nyampe rumah bukanya istirahat malah melakukan hal macem-macem yang sebenarnya itu gak penting . Begitu bangun pagi : kembali ke point satu..
3. Suka k e t i d u r a n di kelas kuliyeeeah. Kalau yang ini sebenarnya dari semester satu saya sering bahkan sejak SMP (bahkan guru saya SMP pernah nge-massage via facebook mengingatkan kalau udah SMA jangan suka ketiduran ya fa). Tapi yang mengkhawatirkan adalah intensitasnya ini melebihi ambang batas kewajaran -_- efeknya itu saya jadi bingung sendiri baca catetan saya. Atau bahkan setelah Ardvie saya masuk kelas terlambat, duduk belakang sendiri, kecapekan, bangun karena absen sampe meja dan ternyata... kelas udah selesai. Ya Allah, maafkan saya Bapak :(
4. Catetan gak efektif. Saya punya cara sendiri tentang hal catatan. Berkaitan dengan nomor 3 -_-
5. Jarang baca. Jangankan baca buku kuliah, baca novel bahkan teenlit pun saya jarang sekali. Beberapa novel mangkrak di lemari sampai sedih saya T.T
6. Suka cuek sama materi kuliah. Seringkali kata-kata ini muncul " Udah  pernah ini "   lalu saya kurang memperhatikan. Astaghfirulloh. Ini dosa banget -_- Seharusnya, walaupun udah pernah , saya tetep harus memperhatikan kan ya? Kalau begini kesannya dzalim sama ilmu, dzalim sama dosen.
7. Jauh dengan Allah SWT. Ini jleb sih sebenarnya. Pada saat UAS , sebelum masuk saya merasa saya sudah menguasai materinya. Tapi begitu ujian, soal yang keluar itu melenceng dari apa yang saya pelajari. Dan itu terjadi beberapa kali. Begitu saya curhat dengan seseorang jawabannya adalah "Kamu kurang doa dek!" Jleb memang, tapi mungkin iya ya? Yah itulah.

Oke itu beberapa kesalahan , mungkin sebenarnya lebih banyak dari itu. Jauh lebih banyak, tapi saya tidak kuasa menulisnya.
Kalau boleh jujur, semester ini sebenarnya saya terbuai oleh kesantaian. Tersadar atau tidak, hal itu malah menjadi musuh bagi saya. Semester satu kemarin, hidup saya lebih tertata walaupun waktu saya sangat banyak tersita di KSK OLGENAS. Tapi justru dengan begitu, waktu saya lebih efektif karena mau tidak mau saya harus mengefektifkan waktu. Iya, sekarang saya sadar kalau saya tipe orang multi-tasking. Begitu saya stuck dengan satu kegiatan (kuliah aja) saya akan terlena dan hasilnya saya merasa menjadi orang paling malas versi on the spot.

Begitulah semester dua.
Terimakasih yaa semester dua. InsyaAllah semester-semester berikutnya saya enggak nakal lagi. Janji

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I deal with IELTS

Hi, pembaca kecil-itu-oke ( masih ada yang baca gak ya ). Aku mau share pengalamanku akhirnya bisa deal with IELTS. Sejujurnya, IELTS itu salah satu ketakutan terbesarku sejak 2015. Sejak lulus S1 di tahun 2015, aku emang udah didorong buat test IELTS. Tapi anaknya baru PD dan berani tes IELTS di tahun 2018, dan Alhamdullilah , di tes IELTS pertamaku, aku dapet score yang aman.  Declaimer dulu ya, aku mau share pengalaman ini bukan buat sombong ( nilai aku mepet kok ) tapi lebih pengen memotivasi teman-teman kalau ternyata IELTS tidak sesusah dan semenakutkan itu kok. Jadi, buat yang mau ambil IELTS, selama sudah mempersiapkan dengan baik, monggo tes aja gausah takut-takut dan nunda tes sampe 2 tahun kaya aku.  Declaimer yang kedua, ini postingan bakal panjang. Jadi kalau teman-teman mau baca pengalaman the day pas ujian IELTS, silahkan scroll ke bawah yaa! Sudah ya declaimer-nya, mari kita mulai ke bahasannya.  2015 dan IELTS Jadi, aku lulus di tahun 2015...

Taliabu Series : Awalnya mager, akhirnya kangen

Berawal dari telepon salah satu dosen di suatu siang pada Juli 2016, berakhir dengan bergabungnya aku dengan tim Universitas Gadjah Mada yang sedang melakukan kerjasama pengembangan wilayah dengan Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara.  Lokasi Kabupaten Pulau Taliabu (Taliabu) Ifa Meilyana Sari, 2018 Taliabu adalah kabupaten termuda di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten ini adalah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula. Letaknya ada di Provinsi Maluku Utara paling barat. Zona waktunya juga seru. Taliabu menjadi lokasi pergantian wit ke wita dan aku mengalami sendiri kejadian dimana jam hpku berubah zona (ke desa sebelah suuu ganti WITA lol) Darurat Taliabu Troops Tim kami terdiri dari para asisten tenaga ahli sekaligus surveyor yang terdiri atas 6 laki-laki dan 5 perempuan. Sebelas orang tersebut terdiri dari tim yang mengerjakan identifikasi bencana; renstra SKPD; masterplan pendidikan; RPJMD dan penyusunan database jalan dan jemb...

Kuliah Kerja Nyata : Lumajang, Subunit Kesayangan, Buah Bibir, dan Overweight

Sudah hampir dua tahun berlalu dari pengalaman yang mungkin bagi sebagian mahasiswa tidak menyenangkan : Kuliah Kerja Nyata (KKN). Jika boleh berterus terang, pada saat itu aku yang sedang mengurusi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sudah sangat pasrah mau KKN dimana. Kriteria Lokasi KKN aku cuma dua:  (kelompok) mau menerima aku tidak terlalu dekat rumah (khawatir nanti aku pulang terus) dan tidak terlalu jauh (biar kalau tiba-tiba kangen bisa kabur pulang) Awalnya aku mengincar KKN di daerah Jawa Tengah yang agak jauh dari Jogja tapi diriku selalu tertolak karena alasan asal prodi-ku dan aku telat daftar. Yaudah, trus aku tambah pasrah mau KKN dimana sampai tiba-tiba Marco dan Ulil nawarin buat join mereka KKN di Lumajang. Dan yaaa, aku langsung bilang mau dari pada nanti KKN dekat rumah. Sudah dapet kelompok KKN bukan berarti mulus ya, aku sempet mau keluar dari kelompok KKN karena aku ngerasa tidak enak dengan teman-teman anggota kelompok yang lain. Iya, waktu persiapa...