Langsung ke konten utama

Kuliah Kerja Nyata : Lumajang, Subunit Kesayangan, Buah Bibir, dan Overweight

Sudah hampir dua tahun berlalu dari pengalaman yang mungkin bagi sebagian mahasiswa tidak menyenangkan : Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Jika boleh berterus terang, pada saat itu aku yang sedang mengurusi Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sudah sangat pasrah mau KKN dimana. Kriteria Lokasi KKN aku cuma dua: 
  1. (kelompok) mau menerima aku
  2. tidak terlalu dekat rumah (khawatir nanti aku pulang terus) dan tidak terlalu jauh (biar kalau tiba-tiba kangen bisa kabur pulang)
Awalnya aku mengincar KKN di daerah Jawa Tengah yang agak jauh dari Jogja tapi diriku selalu tertolak karena alasan asal prodi-ku dan aku telat daftar.
Yaudah, trus aku tambah pasrah mau KKN dimana sampai tiba-tiba Marco dan Ulil nawarin buat join mereka KKN di Lumajang. Dan yaaa, aku langsung bilang mau dari pada nanti KKN dekat rumah.

Sudah dapet kelompok KKN bukan berarti mulus ya, aku sempet mau keluar dari kelompok KKN karena aku ngerasa tidak enak dengan teman-teman anggota kelompok yang lain. Iya, waktu persiapan KKN diriku jarang ikut rapat persiapan bahkan ga pernah ikut jualan di sunmor buat cari dana. Waktu itu aku lebih fokus untuk mempersiapkan KKL karena kebetulan waktu itu aku koordinator mahasiswa (read : ketua). Untung, Kormanit makhlum dan baik jadi aku gajadi keluar kelompok KKN.

Oke, aku jadi KKN di Lumajang yang ternyata........... jauh hahaha baiklah terlanjur.

Lumajang dan Overweight 


Pasti sudah pada tau kalau aku berat badanku waktu KKN naik 12 kg? dari 43 ke 55 :''"")
kalian tau alasannya?

Kandangtepus, Senduro, Lumajang Berkabut


Disaat keluarga di Jogja bilang kalau Jogja panas dan tidak ada hujan, berbanding terbalik dengan tempat KKN. Berkabut dipagi hari dan berkabut di sore hari. Prakstis, waktu efektif program kami terbatas dan waktu bobok gemes kami banyak sekali :(

Pinter masak



Semua anggota sub unit mulai dari yang cowok sampe cewek semuanya tidak anti dapur. Kami suka ke dapur, kami suka memasak, dan kami suka mengolah semua bahan yang ada. Itu foto diatas menu makan kami sekali makan : banyak jenisnya, banyak jumlahnya dan banyak lemaknya.
Belum lagi cemilan yang selalu ada di meja tamu hahahaha Sub Unit lain pasti akan bahagia kalau mampir





Suka kuliner karena satu-satunya hiburan 

Aku udah cerita belum? Kami sekali turun ke bawah (bukan Kota, hanya kaya pusat kecamatan Senduro) bisa makan sampai 4 kali :
Bakso pencuci perut, Soto sebagai penganjal, Nasi Goreng sebagai makanan beneran, takjir masjid (makan besar dan pisang) sebagai makanan pelengkap dan gratisan. 
Itu baru kalau kami turun ke bawah, belum kalau ke Kota :'')




Subunit Amoral


Salah satu anugerah terindah dari KKN adalah pertemuan dan perkenalanku dengan mereka, anggota Subunit Mulyorejo. 





Satria, Itak, Reno, Seli, Nia, Halim dan Ifa

Ajaibnya, Subunit ini tanpa sengaja adalah subunit paling "malesan" waktu tahap persiapan KKN. Walaupun aku tetap yang paling "malas" tetapi mereka juga sama : jarang ikut rapat - jarang ikut jualan. Jadilah kami bertujuh bagaikan stranger yang disatukan dalam satu atap. 

Walaupun begitu, ternyata kami memiliki karakter yang hampir sama. Sama-sama suka makan, sama-sama suka nyinyir sama orang drama, sama-sama satu saluran radio jadi mau ngobrol apa aja nyambung (mulai dari obrolan serius sampai obrolan tabu), sama-sama terbuka, sama-sama pinter masak (kecuali aku), sama-sama banyol dan kocak, sama-sama ga bisa diem dirumah, sama-sama suka ke kota, sama-sama ngambek ke Subunit lain yang susah banget dipinjemin motor padahal subunit kami "cal-cul" kalau masalah motor, sama-sama lebih memilih jalan-jalan ke Kota dari pada batuk kalau maksain ke Bromo dan yang paling menyenangkan adalah sama-sama punya pola kerja yang sama : talk more - do more - complain less :))

Subunit ini tanpa drama, hampir tidak ada konflik apa-apa tapi subunit ini sukanya nonton drama korea *eh*. Subunit ini istimewa, sangat istimewa. Sampai sekarangpun kami masih bersaudara, masih meluangkan waktu untuk sekedar makan bersama dan berbincang tentang banyak hal *baper*



Reno, Satria, Seli, Ifa, Nia, Halim, Itak (kiri-kanan)

Satria, Kormasit yang super perhatian. Kormasit yang subunitnya ga kenapa-kenapa tapi kalau balik dari subunit lain selalu galau dan ada aja yang khawatirin. Kormasit yang suka marah karena anggotanya terlalu banyak dikasih tanggungan sama unit (padahal wajar karena kami pra KKN, effortnya masih dikit). Kormasit yang naksir sama gadis cantik subunit sebelah :))

Itak, Bu Mandor. Bu Mandor yang bisa segalanya. Mulai dari kerjaan kuli sampai kerjaan wanita ningrat. Jago ngecat (tembok), jago design, jago bikin kulit ketupat, jago masak, jago tari tambang, dan jago apapun deh dia hahaha. Bu Mandor yang terpaksa harus tidur diluar gara-gara risih dipeluk Ifa dan Nia dari dua sisi (kanan-kiri) kalau bobok.

Reno, temen SMA yang secara mengejutkan jadi partner KKN. Jago masak, segala masakan dari yang berbahan baku roti expired sampai sayuran segar. Otak dari segala kelakuan amoral kami, paling ga pernah gendong Zidhan, pinter dan suka ke luar negeri.

Seli, teteh. Teteeeh partner galau yang bakal jadi saingan berat syahrini. Suaranya bagus, pinter masak, bener-bener mahasiswa peternakan sejati karena pinter banget bikin nugget, susu, pupuk cair, sampai enzim. Orang sunda yang maksa pakai bahasa jawa waktu sosialiasi dan hasilnya..... amazing ya teh?

Nia, ibu negara unit nih. Bisa tidur dimana aja, dalam beberapa detik nemplok tempat empuk langsung terlelap, kalau makan kebanyakan dikit suka keluar lagi. Paling kalem dan paling wanita sebenarnya diantara yang lain.

Halim, Akhi. Paling sholeh dan bermoral, maafkan kami sudah meracunimu. Pinter bikin sambel, mulai dari sambel teri sampe sambel tomat. Anak kesayangan Bapak-Ibu Pondokan. Mungkin sebentar lagi akan jadi warga Lumajang beneran. Undangan ya, lim?



Buah Bibir



Bagaimana kami tidak terharu kalau tiba-tiba ada perwakilan warga datang ke rumah untuk say thanks setelah kami membuat program seneng-seneng (read : Lomba 17 Agustus). 
Awalnya kami takut, kami sudah berpikir kalau kami bikin salah. Waktu itu kalau tidak salah, beberapa orang termasuk aku lagi ke Kota. Nah trus tiba-tiba ada warga which is perwakilan remaja masjid (tapi udah bapak-bapak) datang ke rumah. Ternyata mereka ke rumah untuk mengucapkan terimakasih. Terimakasih karena telah memberikan kebahagiaan dan keceriaan bagi warga Mulyorejo. Mereka katanya tidak pernah melaksanakan kegiatan "sebahagia" itu. Mereka janji, tahun depan mau nerusin kegiatan itu. Terharu dong yaa? Lebih terharu lagi waktu ada yang nyariin, "Mba Ifa mana? wah Mba Ifa itu buah bibir Mulyorejo e karena ceria sekali" . 





Rasanya terharu dan lega sekali bisa bikin masyarakat seneng, lega bisa diterima masyarakat, lega bisa bikin masyarakat rehat dari rutinitas meres susu dan bertani untuk ke Lapangan dan ikut joget sehat bersama kami. 
Only simple thing but can make them laughing.

Kami juga terharu waktu kami akan pulang, kami dianter oleh Pak Kampung, Pak RW, dan diarak anak-anak yang biasa main sama kami. Walau endingnya malah ga sedih karena ramai, tapi..... berarti bgt :) Bahkan sampai kami diperjalanan otw beberapa kali ditelepon Pak Ulum, pak RW super gaul yang sapinya banyak bange,  : udah sampai mana? Satria mana? Ifa Mana? Reno Mana? Nia Mana? Teteh Mana? Halim mana? hati-hati ya :''') 




Terimakasih sudah menerima dan memperlakukan kami dengan baik, semoga kami ada kesempatan kembali ke Lumajang :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

How I deal with IELTS

Hi, pembaca kecil-itu-oke ( masih ada yang baca gak ya ). Aku mau share pengalamanku akhirnya bisa deal with IELTS. Sejujurnya, IELTS itu salah satu ketakutan terbesarku sejak 2015. Sejak lulus S1 di tahun 2015, aku emang udah didorong buat test IELTS. Tapi anaknya baru PD dan berani tes IELTS di tahun 2018, dan Alhamdullilah , di tes IELTS pertamaku, aku dapet score yang aman.  Declaimer dulu ya, aku mau share pengalaman ini bukan buat sombong ( nilai aku mepet kok ) tapi lebih pengen memotivasi teman-teman kalau ternyata IELTS tidak sesusah dan semenakutkan itu kok. Jadi, buat yang mau ambil IELTS, selama sudah mempersiapkan dengan baik, monggo tes aja gausah takut-takut dan nunda tes sampe 2 tahun kaya aku.  Declaimer yang kedua, ini postingan bakal panjang. Jadi kalau teman-teman mau baca pengalaman the day pas ujian IELTS, silahkan scroll ke bawah yaa! Sudah ya declaimer-nya, mari kita mulai ke bahasannya.  2015 dan IELTS Jadi, aku lulus di tahun 2015...

Taliabu Series : Awalnya mager, akhirnya kangen

Berawal dari telepon salah satu dosen di suatu siang pada Juli 2016, berakhir dengan bergabungnya aku dengan tim Universitas Gadjah Mada yang sedang melakukan kerjasama pengembangan wilayah dengan Pemerintah Kabupaten Pulau Taliabu, Maluku Utara.  Lokasi Kabupaten Pulau Taliabu (Taliabu) Ifa Meilyana Sari, 2018 Taliabu adalah kabupaten termuda di Provinsi Maluku Utara. Kabupaten ini adalah kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Kepulauan Sula. Letaknya ada di Provinsi Maluku Utara paling barat. Zona waktunya juga seru. Taliabu menjadi lokasi pergantian wit ke wita dan aku mengalami sendiri kejadian dimana jam hpku berubah zona (ke desa sebelah suuu ganti WITA lol) Darurat Taliabu Troops Tim kami terdiri dari para asisten tenaga ahli sekaligus surveyor yang terdiri atas 6 laki-laki dan 5 perempuan. Sebelas orang tersebut terdiri dari tim yang mengerjakan identifikasi bencana; renstra SKPD; masterplan pendidikan; RPJMD dan penyusunan database jalan dan jemb...