Museum Series 01 : Kinderdijk

Hi, aku akan memulai series museum ini dengan tempat yang tidak biasa. Bukan museum dengan dinding dan etalase bening, tapi sebuah landscape hidup dimana sejarah, teknologi, air dan angin menjadi satu.

Bukan Sekadar Kincir: Apa Aja Sih yang Bisa Dilihat?

Kinderdijk merupakan situs warisan dunia UNESCO berupa landscape hidup yang terdiri dari 19 kincir angin otentik, dibangun sejak abad ke-18 untuk mengelola air di wilayah yang berada di bawah permukaan laut. Namun, di dalam kawasan Kinderdijk, ada beberapa elemen “museum-like”, yaitu: dua museum kincir angin, satu museum pumping station, theater, menara pandang dan Boat Tour.



Menuju Kinderdijk: Sebuah Perjalanan Tiga Jam yang Worth it

Kinderdijk terletak di Provinsi Zuid-Holland, sekitar 30–40 menit dari Rotterdam, dan dapat diakses dengan transportasi umum maupun waterbus.

Dari Wageningen, aku menggunakan moda transportasi gabungan:

  1. Kereta Intercity rute Wageningen – Utrecht Centraal – Rotterdam Centraal,
  2. Dilanjutkan dengan Metro,
  3. Kemudian berjalan kaki menuju Waterbus Taxi,
  4. Dan akhirnya naik Waterbus (line 21) hingga sampai di kawasan Kinderdijk.


Saat menunggu waterbus, aku bertemu dengan Oma Julia dan suaminya. Beliau adalah warga negara Indonesia yang kini telah menjadi Warga Negara Amerika Serikat. Saat ini, mereka sedang berlibur selama beberapa bulan di Eropa, menikmati masa pensiun dengan berkeliling dunia bersama.

Yang mengagumkan, Oma Julia masih sangat fit dan bersemangat. Energinya luar biasa. Benar-benar inspirasi untukku tentang bagaimana menikmati hidup di masa tua dengan penuh rasa syukur dan kebahagian.

Worth It Nggak Sih? Tiket, Harga, dan Real Environmental-nya?

  1. Kinderdijk bisa dinikmati gratis dari luar, tapi untuk masuk ke museum windmill dan visitor center, diperlukan tiket.
  2. Museumkaart tidak berlaku di Kinderdijk, karena ini bukan museum nasional yang terafiliasi.
  3. Untuk tiket masuk dan Waterbus PP, saya mengeluarkan kurang lebih 26 Euro

Kalau kamu termasuk tipe yang tertarik dengan sejarah air dan teknologi klasik, ingin mengeksplor suasana otentik khas Belanda yang jauh dari hiruk-pikuk kota, atau sedang mencari spot healing sekaligus konten Instagram yang estetik, maka Kinderdijk jelas worth it untuk dibayar. Tapi kalau tujuanmu lebih ke arah jalan-jalan santai, menikmati kanal yang tenang dan sunset yang memukau, versi gratisnya saja pun sudah sangat memuaskan, cukup datang, berjalan menyusuri jalur tepi air, dan biarkan angin serta pemandangan yang bekerja. 

Wind, Water, and a Slice of Peace: Gimana Rasanya Ada di Sini?

Sesampainya di Kinderdijk, hal pertama yang terasa adalah ketenangan dan keindahan lanskapnya. Deretan kincir angin berdiri megah di tepi kanal yang tenang, dikelilingi padang rumput hijau dan langit luas yang cerah. Suasananya benar-benar seperti melangkah masuk ke dalam lukisan Belanda klasik.

Aku memilih untuk menyusuri jalur pedestrian yang membentang di sepanjang kanal sambil menikmati angin sepoi-sepoi. Jalannya nyaman untuk pejalan kaki maupun pesepeda. Sepanjang rute, pengunjung bisa masuk ke dua museum windmill yang mempertahankan bentuk dan isi rumah penjaga kincir dari abad ke-18. Di dalamnya ada tempat tidur mungil, alat masak zaman dulu, dan mekanisme kincir yang masih berfungsi, semuanya disajikan dengan sangat autentik.


Dari salah satu menara pandang, aku bisa melihat keseluruhan area Kinderdijk dari ketinggian. Kombinasi kanal, kincir, langit, dan perahu yang lewat menciptakan panorama yang menenangkan sekaligus memukau. Rasanya damai, tapi juga membuat kagum betapa hebatnya sistem pengelolaan air Belanda bahkan sejak ratusan tahun lalu. Aku juga sempat naik Boat Tour yang berkeliling kanal, memberikan sudut pandang berbeda dari atas air. Ini pengalaman yang sangat aku rekomendasikan, terutama jika ingin melihat kincir dari dekat tanpa harus banyak berjalan kaki. Di akhir perjalanan, aku menyempatkan diri duduk sebentar di bangku pinggir kanal, menikmati suasana sore, angin yang lembut, dan suara burung-burung. Sungguh tempat yang tidak hanya menyimpan sejarah, tapi juga menenangkan hati.


Akan Kembali Lagi? Absolutely. Tapi Lain kali akan tanpa tiket.

Aku sangat merekomendasikan Kinderdijk sebagai destinasi wisata budaya dan alam yang autentik. Di satu tempat, kamu bisa menemukan berbagai atraksi menarik, dari museum kincir angin, pumping station, hingga boat tour yang tenang menyusuri kanal. Namun yang paling berkesan bagiku selain atraksinya adalah suasananya. Keindahan lanskap yang tenang, deretan kincir angin klasik, dan udara sore yang sejuk menciptakan pengalaman yang sulit dilupakan. Aku bahkan berencana untuk kembali ke sini, tanpa membeli tiket, hanya untuk duduk di tepi kanal, menikmati panorama khas Belanda sambil membiarkan waktu berlalu perlahan. Kadang, healing terbaik datang dari hal paling sederhana: angin, air, dan ruang untuk bernapas.

Bagi teman-teman yang sedang berada di Belanda atau merencanakan liburan ke Eropa, Kinderdijk adalah destinasi yang layak masuk daftar kunjungan, baik untuk belajar sejarah, healing, atau sekadar menikmati angin dan air di antara kincir angin yang megah.

See you again Kinderdijk :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Level Up Your Life in my 30++

antara GVT dan Geospace