alhamdullilah itulah kata yang berkali-kali bergema di hatiku. Alhamdullilah karena sampai sekarang aku masih bisa hidup dengan tenang di sini , di rumahku . RANDUSONGO , TURI . jaraknya kurang lebih 16-an km dari gunung merapi :3 dan sekarang , aku akan berbagi pengalamanku tentangnya : merapi :) Jujur , erupsi tahun ini sungguh luar biasa . SANGAT JAUH BERBEDA dengan erupsi tahun 2006 .
Bayangkan : saat erupsi 2006 dan aku saat itu masih kelas 7 smp , dengan santainya aku dan teman-teman serta guruku keluar kelas saat wedus gembel menyembur di utara . sekarang ? boro-boro ngeliat , SMPKU AJA SAMPAI DI TUTUP . dasyat -.- dulu tahun 2006 , yang ku lihat adalah wedus gembel . hanya itu , tidak ada ujan abu apa lagi hujan kerikil . subhanallah , Allah maha besar :)
pada erupsi tahun ini , entah kenapa aku tidak merasakan greget perubahan status merapi . setiap merapi di naikan statusnya , dengan santai aku bilang : not a big problems for me , rumah gue gak sedeket itu kali ma merapi :) dan aku tetap melakukan aktifitas seperti biasa sampai aku menyadari kali ini erupsi merapi berbeda. pemberitaan tv juga mulai membuatku bergetar , dan puncaknya : erupsi pertama yang mengakibatkan juru kunci merapi meninggal . hari itu hari selasa , aku bikin SIM MASAL DI POLRES SLEMAN dan sampai rumah aku hanya bisa shock ngeliat banyak banget truk polisi di depan rumah . ehm rumah saya depan polsek turi :p Truk - truk itu parkir di situ , dan sekitar jam 4-an truk itu naik . Aku dan keluargaku gak mikir apa-apa , mencoba khusnuzon .
NAAAAAAAAAAAAAAAAAAH MALEMNYA Saat itu mbak ika (sepupuku) yang menikah sama orang kaliurang jateng (6km-an dari merapi) ke rumah , main bawa dua anaknya. Kita santai nonton tv , dan dan dan beritanya ternyata tentang erupsi merapi. Yang di shoot itu barak HARGOBINANGUN , alias daerah purworejo dan itu deket rumahnya devi . Aku sedikit lega , berarti devi aman soalnya barak di depan rumahnya masih di pake. Tapi tiba-tiba aku keinget CITRA ama PPS , yang rumahnya kaliurang. Alhamdullilah , PPS & Citra udah turun. Nah , tiba-tiba aku ma Ibuku tertarik keluar soalnya dari tadi jalan depan rumah rame banget dan banyak ambulans naik turun , dan sampai luar : HUJAN ABU . ehem awalnya aku enggak nyadar kalau hujan abu , aku cuma ngerasa ada bau belerang tapi setelah aku liat pager rumah : PUTIH , positif hujan abu berarti. terus ada yang bagiin masker , relawan :D
aku pikir itu tadi erupsi terbesar dan terakhir , tetapi ternyata salah . aku dapat kabar kalau barak di utara rumahku di pindah ke daerah agak selatan dan barak hargobinangun di pindah ke candibinangun (deket smp 3 pakem) , aku mulai resah tapi tetep tenang . dan kali ini aku yakin , devi dll udah ngungsi :( dan aku sempet-sempetnya ke kali boyong buat ngeliat banjir lahar dingin , padahal ITUKAN BAHAYA BANGET (doh) setelah itu , hujan abu jadi hal yang biasa buat aku .
dan ada satu cerita yang mengelikan. suatu pagi beberapa hari setelah itu , aku bangun . BUKA HP dan kalian tau apa ? inboxku penuh ama anak-anak yang pada sms . Intinya tanya aku gimana , selamat atau enggak ? nah aku kan bingung. Orang rumah juga masih pada tidur. Karena bingung , aku buka gorden . "SUBHANALLAH , JALAN DEPAN RUMAH TERTUTUP ABU . PUTIIIIIIIIIIIH BUANGET !" dan balai desa depan rumahku ada pengungsinya -.- (balai desa donokerto emang tempat buat ngungsi tapi sementara) karena bingung aku terus telpon aras , dan aras bilang "ealah fa , ini breaking newsnya baru aja selesai. gunungnya abis meletus lagi . tak pikir kamu sekarang udah di pengungsian e !" BODOOOOOOOOOOOOOOOH KAU FA -,-
oke hari berganti , jeda berapa hari gitu . Pagi datang , kaya biasanya aku bangun pagi. Tapi ada yang berbeda pagi ini , pagi-pagi kok ada petir batinku dan ternyata itu suara gelegar gunung :( wedus gembelnya gede banget di utara , semakin lama semakin tinggi . Aku sih cuek aja dan langsung tancap gas ke wirobrajan , PMKT bossssssssss -.- dan kalian tau gak ? anehnya setiap ada yang tanya ma aku "ngungsi gak ?" aku jawabnya selalu "BELUM" dan itu kenyataan -.- pulang sekolah , listrik mati :( aku tiduran sambil twitteran dan facebookan . dari Twitter aku baca kalau radius sekarang udah 15 km , aku sih udah merinding tapi kata Bapak 15 km itu masih sedikit di atas rumahku dan di sini hujan abu. Aku dapet sms dari mbak anis , saudaraku yang rumahnya Depok Jabar , dia cerita kalau akmil (tempat masnya) hujan lumpur (hujan air+hujan abu) , aku bilang ke dia : santai mbak :)
okee ini listriknya gak idup-idup sampai maghrip , dan HUJAN :( tiba-tiba ada mobil masuk rumahku , olala ternyata saudaraku yang rumahnya SOMOITAN (13km merapi) dateng , buat NGUNGSI . Emang , sejak pagi suara merapi bergelegar , kaca rumahku geter-geter. saudaraku yang dari somoitan sampai rumahku cuma bisa nangis , mereka cerita kalau daerah sana udah di suruh turun karena emang di sana suara merapinya lebih keras. terus listrik idup , kami bersiap tidur . TAPI TETEP AJA GAK BISA TIDUR , MACAM MANA PULA BISA TIDUR KALAU DARI TADI MERAPI BERSUARA. Sampai akhirnya jam 11an seisi rumah terbangun karena ada suara keras banget sampai kaca rumah geter , karena takut keluargaku yang dari somoitan berniat untuk turun . Ibuku dan bapakku di ajak sekalian gak mau , soalnya bapak ibuku mau ke tempat simbah dulu. OKE MOBIL KELUAR , LISTIK TIBA-TIBA MATI , DAN KREEEEEEEEEEEEEEEK HUJAN KERIKIL . Aku di rumah cuma bisa nangis , terus aku dan keluarga berniat turun ke tempat simbahku . Sampai ke tempat simbahku (masih sedusun) , ternyata beliau udah di bawa pergi pakdeku , aku dan keluarga mau turun lewat jalur alternatif karena mikir kalau lewat jalan besar pasti gak bisa lewat . tapi ternyata jalur alternatifnya gak bisa di lewatin , pohon2 pada ambruk. Setelah itu aku dan keluarga mbalik ke utara lagi , di depan kantor polisi (rumah pakdeku) aku berhenti . Gak jadi turun karena ngeliat ternyata pengunggsi dari barak wonokerto di pindah ke donokerto . LOGIKANYA DAERAHKU AMAN , yakan ? di situ , aku sempet mbantuin mbah-mbah yang di turunin dari truk . SUMPAH YA KALAU TEMEN-TEMEN LIAT , pasti gak tega :(
akhirnya jam 4 pagi . BAPAKKU DENGAN SANTAINYA MAU KE MUSHOLA buat shalat subuh seperti biasa tapi sama ibuku larang. Aku tiduran di depan tv , tiba-tiba mbakku telpon dengan panik dia bilang "IFA CEPET TURUUUUUUUUUUN ! WEDUS GEMBELNYA NYAMPE BRONGGANG !" aku bilang iya , tapi otakku dengan lolanya mikir . BRONGGANG , CANGKRINGAN , DAN SETAU KU BRONGGAN ITU SEJAJAR MA RUMAHKU -.- makjeduk pakdeku datang , dengan sedikit marah beliau ngajak aku ma adekku turun . Ibu dan bapakku nyusul , untung kami udah packing sejak kemarin. SAMPAI PEREMPATAN TURI , SUMPAAAAAAAH KOSONG . GAK ADA ORANG -.- cuma ada orang lewat bawa piranti ngungsi , eheeeee aku sebenernya udah tau kalau radius aman 20 km , tapi aku gak berani ngomong ma ibu & bapak , takut panik :p eh ternyata pengungsi di depan rumah di pindahin pake mobil dinas sosial dan di jalan kudu berhenti setengah jam karena POHON AMBRUK . akhirnya , aku nyampe jombor jam 5 lebih :( alhamdullilah
pakdeku yang rumahnya depan kantor polisi turi kan sebenernya males turun , tapi akhirnya beliau keder juga soalnya daerahku di sisir tentara di suruh turun.
Subhanallah , Alhamdullilah :)
Komentar
Posting Komentar